Definisi
Infeksi cacing kremi (oksiuriasis, enterobiasis) adalah infeksi parasit yang disebabkan Enterobius vermicularis. Parasit ini terutama menyerang anak-anak; cacing tumbuh dan berkembang biak di dalam usus.
Penyebab
Cacing kremi (Enterobius vermicularis).
Telur cacing kremi
Kepala cacing tambang tambang dewasa
Bagian ekor cacing tambang
Cacing kremi dewasa jantan
Gambaran klinis
- Rasa gatal hebat di sekitar anus, kulit di sekitar anus menjadi lecet atau kasar atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).
- Rewel (karena rasa gatal).
- Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina bergerak ke daerah anus dan meletakkan telurnya disana).
- Napsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang, tetapi dapat terjadi pada infeksi berat) rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing masuk ke dalam vagina)
Diagnosis
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1 – 2 jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi aktif bergerak, berwarna putih dan setipis rambut. Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop
Penatalakasanaan
- pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal diulang 2 minggu kemudian
- mebendazol 100 mg dosis tunggal diulang 2 minggu kemudian
- albendazol 400 mg dosis tunggal diulang 2 minggu kemudian
Penyuluhan
Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus minum obat tersebut karena infeksi dapat menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.
Pencegahan
- Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
- Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
- Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
- Membersihkan jamban setiap hari
- Menghindari penggarukan daerah anus karena mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya
Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007, Cetakan Tahun 2008, Jakarta
Sumber gambar: www.dpd.cdc.gov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar