Pages - Menu

Minggu, 29 Mei 2011

GIGITAN ULAR

Definisi
Suatu keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa.

Penyebab
Secara garis besar ular berbisa dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok:
Colubridae (Mangroce cat snake, Boiga dendrophilia, dan lain-lain)
Elapidae (King cobra, Blue coral snake, Sumatran spitting cobra, dan lain-lain)
Viperidae (Borneo green pit viper, Sumatran pit viper, dan lain-lain).

Gambaran Klinis
- Umumnya gigitan ular tidak beracun, misalnya ular air dan hanya memerlukan tata laksana sederhana. Namun bila jenis ular tidak diketahui, maka sebaiknya dilakukan upaya pencegahan dengan Serum Anti Bisa Ular Polivalen.
- Kemungkinan ini dicurigai bila ada riwayat digigit ular.
- Penderita mungkin:
§ Tampak kebiruan
§ Pingsan
§ Lumpuh
§ Sesak nafas

Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi tiga:
1. Efek lokal.
Beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang agak sulit di deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitannya dapat menghasilkan efek yang cukup besar seperti: bengkak, melepuh, perdarahan, memar sampai dengan nekrosis. Yang mesti diwaspadai adalah terjadinya syok hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan akibat efek sistemik bisa ular tersebut.
2. Efek sistemik
Gigitan ular ini akan menghasilkan efek yang non-spesifik seperti: nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang ditemukan seperti ini sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk memberi petolongan segera.
3. Efek sistemik spesifik
Efek sistemik spesifik dapat dibagi berdasarkan:
· Koagulopati
Beberapa spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopati. Tandatanda klinis yang dapat ditemukan adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria, haematomesis, melena dan batuk darah.
· Neurotoksik
Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya bila terjadi paralisis pada pernafasan. Biasanya tanda-tanda yang pertama kali dijumpai adalah pada saraf kranial seperti ptosis, oftalmoplegia progresif bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasanya full paralysis akan memakan waktu + 12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.
· Miotoksisitas
Miotoksisitas hanya akan ditemukan bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular yang berada didaratan biasanya tidak ada yang menyebabkan terjadinya miotoksisitas berat. Gejala dan tanda adalah : nyeri otot, tenderness, mioglobinuria dan berpotensi untuk terjadinya gagal
ginjal, hiperkalemia dan kardiotoksisitas.

Diagnosis
Adanya riwayat gigitan disertai gejala/tanda gigitan ular berbisa baik berupa efek lokal (tempat gigitan) maupun efek sistemik dan efek sistemik spesifik.

Penatalaksanaan
Pertolongan pertama pada gigitan ular :
- Bila yang digigit anggota badan, gunakan tali putar silang disebelah atas luka. Putar tali sedemikian kencang sampai denyut nadi di ujung anggota hampir tidak teraba. Ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.
- Jika gigitan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buatlah sayatan silang ditempat gigitan sampai darah keluar dan sedotlah dengan alat penyedot, jangan sekali-kali dengan mulut.
- Bila tersedia, suntikkan serum Anti Bisa Ular (ABU) polivalen i.v dan disekitar luka.
- ATS dan penisilin procain 900.000 IU dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis.
- Bila timbul gejala umum seperti syok, lumpuh dan sesak nafas, penderita harus segera rujuk ke rumah sakit.



Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007, Cetakan Tahun 2008, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar